Atas nama sebuah kata
Sesering apa mempertanyakan alasan kita melakukan sesuatu?
"Demi apa?" adalah kata-kata yang belakangan ini tidak asing di telinga gw, "demi apa?"
Uang?
Kami tidak pernah membiarkannya menjadi alasan. Rezeki sudah ada yang mengatur, tidak perlu mendzalimi orang lain apa lagi diri sendiri demi sekeping dua keping kelebihan.
Nama baik di mata orang?
Manusia cuma manusia. Hanya sedikit orang-orang bijak yang mau memberikan penilaian objektif atas orang lain.
Jabatan?
Amanah itu bukan sesuatu untuk dikejar, apa lagi dipermainkan. Dia tanggungjawab yang besar yang harus dipertanggungjawabkan ke DIA yang Maha Besar.
Dedikasi?
Pengorbanan tenaga dan waktu untuk berhasilnya suatu usaha atau tujuan mulia (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Terdengar terlalu mewah, namun banyak orang-orang di dunia nyata yang layak mendapatkannya.
Mimpi?
Tentang sesuatu yang lebih besar dari apa yang sedang kita jalani saat ini. Sesuatu yang membuat kita bertahan dan terus berjalan. Yang membuat kita tersenyum setiap pagi karena memiliki alasan untuk melewati satu hari lagi, satu langhak lebih dekat setiap hari.
Demi apapun itu, dimanapun kita diletakan, apapun yang kita kerjakan, siapapun orang-orang yang kita temui, Tuhan selalu punya alasan. Karena dia membiarkan kita untuk tumbuh dan menjadi yang terbaik. Dan jika tangan-Nya ada dimana-mana untuk menangkap, mengapa kita harus takut terjatuh?
~untuk orang-orang paling berdedikasi yang gw kenal, orang-orang yang tidak pernah berhenti bertanya, kalian adalah guru-guru terbaik yang dikirim Tuhan~
Comments
Post a Comment